Oleh : Nesya Ardella Simamora
Berbicara
tentang peningkatan derajat kesehatan Masyarakat maka kita harus memperhatikan
faktor-faktor determinan Kesehatan Masyarakat. Adapun beberapa faktor yang
mempengaruhi Kesehatan Masyarakat adalah
faktor lingkungan, faktor gaya hidup, faktor pelayanan Kesehatan, dan
faktor genetik. Dari keempat faktor tersebut, faktor yang sangat mempengaruhi
adalah faktor lingkungan dan faktor gaya hidup. Namun, sering sekali Masyarakat
focus kepada pelayanan Kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitative saja.
Banyak sekali Masyarakat yang berobat ke fasilitas Kesehatan dibanding dengan
melakukan pencegahan dengan memperhatikan faktor utama penyumbang peningkatan
derajat Kesehatan yaitu faktor lingkungan dan faktor gaya hidup.
Pencegahan
lebih baik dilakukan dibanding pengobatan. Dimulai dengan menjaga kebersihan
lingkungan dan memperbaiki serta menjalani pola hidup bersih sehat. Inilah yang
perlu dipromosikan kepada Masyarakat lewat pelayanan Kesehatan primer seperti
puskesmas yang ada ditiap daerah. Jika faktor determinan seperti lingkungan dan
gaya hidup diperbaiki, maka derajat Kesehatan Masyarakat dipastikan akan dapat
meningkat.
Lalu, apa
langkah strategis yang bisa diterapkan agar tujuan peningkatan Kesehatan
Masyarakat dapat diwujudkan ? Saat ini sudah banyak media media promosi yang
beredar berisikan informasi tentang Kesehatan. Namun apakah hanya cukup sekedar
memberikan informasi Kesehatan yang
hanya berisi tulisan-tulisan yang mungkin bahkan orang enggan untuk membacanya.
Atau hanya sekedar cuap-cuap didepan forum sosialisasi lalu berharap derajat
Kesehatan Masyarakat akan meningkat ?.
Menurut saya
sudah saatnya kita memakai satu jurus yang mempunyai pendekatan lebih efektif
kepada masyarakat. Data dari badan pusat statistik tahun 2024 tercatat bahwa
demografi Indonesia saat ini diisi oleh paling banyak usia 15-34 tahun. Ini
artinya penduduk Indonesia saat ini dominan adalah usia produktif. Atau lebih
dikenal dengan istilah Gen Millenial ataupun Gen Z. Banyaknya influencer media
social seperti tiktok ataupun Instagram “seliweran” dengan konten-konten
menariknya sehingga menimbulkan istilah FOMO (Fear of Missing Out). Saat
ini segala trend yang muncul harus banget diikuti. Karena kalau tidak, terutama
gen Z akan merasa tertinggal. Sejatinya manusia ini sangat suka meniru. Apalagi
melihat visual yang ada dihadapannya sangat menarik, otak manusia langsung bisa
merespon dan memprosesnya dengan lebih cepat.
Maka saya
terpikir kenapa gaya hidup sehat tidak dijadikan sebuah trend yang digaungkan
oleh para influencer atau role model ataupun yang sering Gen Z sebut sebagai
selebgram atau tiktokers. Saya terfikir bagaimana pemerintah berjalan dan bekerja
sama dengan anak-anak muda dengan menjadikan anak-anak muda konten creator
ini sebagai “Agent Rahasia” dalam menyebarkan dan membangun trend FOMO healthy
life style ini. Jadi Pemerintah bisa merekrut para influencer yang
mempunyai pontensi tinggi dan concern dengan healthy life style ini dan membuat
langkah strategis untuk membangun paradigma dan kebiasaan bahwa anak muda itu
keren kalau melek tentang Kesehatan diri sendiri.
Nah, Agen
Rahasia ini gak perlu di beritahu kepublik. Nanti malah terbangun kesan “Oh, ya
wajar sih dia buat konten yang sehat-sehat kan dia memang kerja nya itu”. Karena
memang pola berfikir manusia itu agak unik ya, jadi usahakan misi ini tetap
rahasia agar proses membangun trend FOMO healthy life style nya lebih
tepat dan berjalan mulus. Agen Rahasia yang telah direkrut oleh pemerintah
harus bersatu dan secara massive membuat konten-konten menarik yang membuat
para viewers ingin mengikuti healthy life style mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar